Selasa, 24 Januari 2012

Kisah Nyata Sukses Anak Jalanan Pertama Yang Menjadi Presiden Direktur

Kisah Nyata Sukses Anak Jalanan Pertama Yang Menjadi Presiden Direktur

PahitGetir. Luka. PerihMirisTerhinaTeraniayaTanpa harapan.

Segala kata yang menyakitkanmungkin tak cukup untuk melukiskan penderitaan sayaJangankan sekolahuntuk makan dan bertahan hidup pun harus berjuangdalam keperihanSudah sering saya harus rela menerima caci maki yang luar biasa kasarTidak terhitungperlakuan-perlakuan yang tidak manusiawi. Demisesuap nasisering saya harus menerima pekerjaan yang kelewat berat untuk anak-anakMasih banyak lagi hal suram buram yang saya alami sepanjang sayamenggelandang di jalanan. Di jalanan yang berlaku bukanlah hukum masyarakat yang penuh aturan dan tatakramatetapi hukum rimba yang mengandalkankekuatan fisikSiapa yang kuatdialah yang menangSaat itu saya hanya berusaha untuk menjadi orang kuat versi saya demi mempertahankan hidup dijalananPekat dan suramnya kehidupansering pula membuat saya ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri.


Seperti sebuah lentera yang saya tidak mengerti dari mana datangnyaadalah pemikiran sederhana dan lugu yang saya milikiSaya tidak pernah berpikir banyaktentang halangan dan rintangan tersebutKeinginan saya hanya satubisa makan demi mempertahankan kehidupan saya agar terus berjalanSaya tidak maumati konyolSaya harus survive, saya harus kuat.

Kinisemua halanganrintanganpenderitaankesakitankepedihanluka, air matapengorbanansemuanya telah berubah menjadi lautan hikmahDuludengansegala kepahitan yang saya alami sebagai anak jalanansaya hanya merasakan betapa pedihnya hidup dalam kondisi yang memprihatinkanBetapa tidakmenyenangkannya menjadi anak jalananSalah satu kategori ‘orang-orang buangan’ yang tidak memiliki harapan dan masa depan.

Mudah-mudahan dengan membaca kisah hidup sayasemakin banyak orang yang mau mengubah hidupnya menuju kesuksesan dan kebahagiaan.Sesungguhnyakesuksesan dan kebahagiaan tergantung pada diri kita masing-masingTidak tergantung pada orang lain. Apapun latar belakang kitasuksesadalah hak kita.